Published On:Jumat, 06 Januari 2012
Posted by azhar lizaraju
Tekhnologi Canggih "Scanner Otak" Dapat Merekam Mimpi
Merekam mimpi dan melihat ulang mimpi itu di kemudian hari, bukan hal mustahil di masa mendatang. Dengan teknologi, hal itu kini dapat diwujudkan. Para ilmuwan memprediksi, kita dapat menggunakan komputer untuk merekam dan melihat mimpi.
Dikutip dari laman Dailymail, psikiatris dari Institut Max Planck, Munich, Jerman, menyatakan bahwa scanner otak dapat melihat mimpi seseorang. Dengan teknologi scanner otak ini, seseorang bahkan disebutkan dapat mengendalikan mimpi mereka.
Teknologi secanner otak ini merupakan sebuah terobosan terbaru dalam membaca pikiran subyek yang bangun, dengan menggunakan monitor otak. Teknologi serupa juga dapat diterapkan untuk subyek yang sedang bermimpi dalam tidur.
Ilmuwan di Institut Planck membuktikan, scan dari mimpi ‘pemimpi jernih’ sama seperti scan otak mereka saat melakukan hal-hal di saat mereka sadar. Temuan ini kemudian dipublikasikan dalam cakupan biologi, dengan mendemonstrasikan teknologi rekonstruksi terbaru untuk menciptakan gambar gerak dari mimpi seseorang.
Dalam penelitian tersebut, pemimpi sepakat untuk menggerakkan mata dan tangan mereka dari samping kiri dan kanan sebagai tanda bagi peneliti, saat mimpi mereka dikendalikan. Ilmuwan kemudian memonitor pemimpi dengan dua gambar resonansi magnetik dan spektroskop infra merah untuk melihat pola panas dalam kepala pemimpi, yang memberikan sebuah gambaran aktivitas otak.
Rekonstruksi tersebut menunjukkan, meskipun pemimpi tidak bisa mengepalkan tangan mereka di dunia nyata saat mereka sedang bermimpi mengepalkan tangan, namun scan dalam otak mereka menunjukkan aktivitas otak yang identik seperti saat mereka mengepalkan tangan secara nyata di dunia fisik.
Membaca Mimpi
Demonstrasi teknologi rekonstruksi terbaru ini membuka jalan untuk membangun gambaran mimpi orang. Sampai saat ini, ilmuwan Institut Planck telah merekonstruksi dua mimpi. Namun terdapat kendala dalam rekonstruksi tersebut, yakni jumlah scan yang terbatas dan sulitnya mengendalikan mimpi.
“Para peserta harus jatuh tertidur di scanner, mencapai tahap tidur-tidur ayam, dan akhirnya memasuki mimpi dalam keadaan stabil,” kata salah satu peneliti, Michael Czisch. Meski ada kendala, ia optimis dengan teknologi ini.
“Ini adalah konsep penelitian yang memberikan bukti pertama, bahwa dimungkinkan menggunakan pencitraan otak untuk membaca isi mimpi seseorang,” sebutnya.
Awal tahun ini, akademisi dari Universitas California berhasil menguraikan aktivitas otak dengan mengukur aliran darah melalui korteks visual otak, dan menggunakan informasi ini untuk membangun gambar dari apa yang mereka ‘pikirkan.’
“Ini adalah lompatan besar menuju menuju rekonstruksi citra internal,” sebut Profesor Jack Gallant, ahli syaraf Universitas California.
Dikutip dari laman Dailymail, psikiatris dari Institut Max Planck, Munich, Jerman, menyatakan bahwa scanner otak dapat melihat mimpi seseorang. Dengan teknologi scanner otak ini, seseorang bahkan disebutkan dapat mengendalikan mimpi mereka.
Teknologi secanner otak ini merupakan sebuah terobosan terbaru dalam membaca pikiran subyek yang bangun, dengan menggunakan monitor otak. Teknologi serupa juga dapat diterapkan untuk subyek yang sedang bermimpi dalam tidur.
Ilmuwan di Institut Planck membuktikan, scan dari mimpi ‘pemimpi jernih’ sama seperti scan otak mereka saat melakukan hal-hal di saat mereka sadar. Temuan ini kemudian dipublikasikan dalam cakupan biologi, dengan mendemonstrasikan teknologi rekonstruksi terbaru untuk menciptakan gambar gerak dari mimpi seseorang.
Dalam penelitian tersebut, pemimpi sepakat untuk menggerakkan mata dan tangan mereka dari samping kiri dan kanan sebagai tanda bagi peneliti, saat mimpi mereka dikendalikan. Ilmuwan kemudian memonitor pemimpi dengan dua gambar resonansi magnetik dan spektroskop infra merah untuk melihat pola panas dalam kepala pemimpi, yang memberikan sebuah gambaran aktivitas otak.
Rekonstruksi tersebut menunjukkan, meskipun pemimpi tidak bisa mengepalkan tangan mereka di dunia nyata saat mereka sedang bermimpi mengepalkan tangan, namun scan dalam otak mereka menunjukkan aktivitas otak yang identik seperti saat mereka mengepalkan tangan secara nyata di dunia fisik.
Membaca Mimpi
Demonstrasi teknologi rekonstruksi terbaru ini membuka jalan untuk membangun gambaran mimpi orang. Sampai saat ini, ilmuwan Institut Planck telah merekonstruksi dua mimpi. Namun terdapat kendala dalam rekonstruksi tersebut, yakni jumlah scan yang terbatas dan sulitnya mengendalikan mimpi.
“Para peserta harus jatuh tertidur di scanner, mencapai tahap tidur-tidur ayam, dan akhirnya memasuki mimpi dalam keadaan stabil,” kata salah satu peneliti, Michael Czisch. Meski ada kendala, ia optimis dengan teknologi ini.
“Ini adalah konsep penelitian yang memberikan bukti pertama, bahwa dimungkinkan menggunakan pencitraan otak untuk membaca isi mimpi seseorang,” sebutnya.
Awal tahun ini, akademisi dari Universitas California berhasil menguraikan aktivitas otak dengan mengukur aliran darah melalui korteks visual otak, dan menggunakan informasi ini untuk membangun gambar dari apa yang mereka ‘pikirkan.’
“Ini adalah lompatan besar menuju menuju rekonstruksi citra internal,” sebut Profesor Jack Gallant, ahli syaraf Universitas California.