Published On:Kamis, 19 Januari 2012
Posted by azhar lizaraju
Inilah Superhero Indonesia
Batman, ataupun Spiderman, kalangan muda Indonesia pasti mengenal bahkan menyukai kisah dan sosoknya. Guna mengenalkan anak muda pada superhero Indonesia, hadir pementasan drama "Gatotkaca Jadi Raja".
Pertunjukan "Gatotkaca Jadi Raja" diharapkan membuka mata generasi muda Indonesia yang awalnya hanya mengenal Superman ataupun Spiderman sebagai superhero kemudian beralih dan mengidolakan Gatotkaca, superhero asli Indonesia.
"Gatotkaca Jadi Raja" mengisahkan rencana pengangkatan Gatotkaca menjadi Raja Pringgondani yang kemudian mendapatkan tantangan dari Brojodento, pamannya. Kisah berakhir dengan bagaimana kesaktian kedua pemannya yang justru beralih ke diri Gatotkaca.
Sang sutradara, Mirwan Suwarso mengaku deg-degan saat menggelar pertunjukan yang menggabungkan sinema, broadway, wayang kulit, dan seni tari wayang orang dalam satu pertunjukan ini untuk ketiga kalinya. "Kita berharap penonton yang datang melebihi penonton pementasan Jabang Tetuko," kata Mirwan saat konferensi pers di Senayan City, Jakarta, Rabu (18/1/2012).
Pagelaran akan melibatkan Ki Dalang Sambowo, komposer Aksan Tjuman serta wayang orang Bharata. Beberapa aksi bela diri seperti kalaripayattu dan wushu juga dihadirkan. Sementara, artis-artis Indonesia yang terlibat dalam pertunjukan 60 menit ini, seperti Tora Sudiro (Gatotkaca), Titi DJ (Arimbi), Aqi Alexa (Brojo Lamatan), serta Aksan Sjuman sebagai penata musik.
Kisah klasik Gatotkaca memang banyak diceritakan dalam berbagai versi, namun pewayangan "Gatotkaca Jadi Raja" dikemas menarik dengan kolaborasi multimedia, wayang orang, wayang kulit, dan sinema. Pergelaran diharapkan bisa menjadi sebuah terobosan pengenalan budaya dan seni terhadap generasi muda.
Pementasan "Gatotkaca Jadi Raja" dibuat usai "Jabang Tetuko" yang sukses menarik animo masyarakat. Rencananya, "Gatotkaca Jadi Raja" akan dipentaskan di The Hall Senayan City, Jakarta pada 4 Februari 2012. Acara yang diselenggarakan Saraswati Nusantara dan Djarum Apresiasi Budaya ini mematok harga tiket mulai Rp250 ribu hingga Rp1,5 juta.
