Published On:Rabu, 16 Januari 2013
Posted by azhar lizaraju
LAPORAN RANCANGAN (BAB 3) PERENCANAAN DAN PENGUJIAN JALAN RAYA
BAB III
PERENCANAAN
TRASE
Perencanaan trase dilakukan berdasarkan keadaan topografi.
Topografi merupakan bentuk permukaan
tanah asli (alam) yang digambarkan secara grafis pada bidang kertas kerja dalam
bentuk garis-garis yang sering disebut transis. Garis-garis transis ini
digambarkan pada setiap kenaikan atau penurunan 0,5 meter.
Menurut Diwiryo (1975), pemilihan lintasan
trase yang menguntungkan dari sudut biaya adalah pemilihan trase
yang
menyusuri atau sejajar garis transis. Namun demikian pemilihan trase seperti
ini sulit dipertahankan apabila medan yang dihadapi merupakan medan berat,
yaitu medan yang terdiri dari pegunungan dan lembah-lembah dengan luas
pengukuran topografi yang relatif sempit.
Dalam perencanaan ini, pencarian trase
dilakukan dengan cara coba-coba dengan memperhatikan batasan-batasan yang telah
ditetapkan dalam tugas ini yaitu kelandaian < 10 %.
Peta topografi yang ditentukan pada tugas perencanaan ini merupakan :
·
Keadaan Gunung dan Lembah
·
Beda tinggi antara garis
transis adalah 1 meter
·
Skala 1 : 2000
·
Pada titik awal diberi
nama titik B
elevasi muka jalan = + 258,3 m dpl
·
Pada titik akhir diberi
nama titik 3
elevasi muka jalan = + 265 m dpl
Langkah awal dari pencarian trase dimulai dengan cara
menarik garis rencana yang agak sejajar dengan garis kontur supaya diperoleh
kelandaian yang kecil, karena situasi medan merupakan medan berbukit maka
alternatif ini dihadapkan dengan tikungan tajam serta jarak lintasan menuju
titik terjauh.
Pada langkah awal perencanaan lintasan ini adalah
menelusuri garis-garis transis dengan pertimbangan-pertimbangan agar diperoleh
kelandaian yang relatif kecil, maksimal mencapai kelandaian yang disyaratkan
pada tugas rancangan ini, yaitu 10 %. Kemudian diperhatiakan jumlah tikungan
serta jarak lintasan yang diperoleh. Setelah diperoleh lintasan dengan berbagai
kriteria di atas, perlu diperhatikan lagi volume cut dan fill yang terjadi.
Dalam hal ini disarankan agar penimbunan tidak dilakukan pada tanjakan dan
tidak lebih dari 5 meter. Pemilihan yang terakhir didasarkan pada kelandaian,
tanjakan, jumlah tikungan, jarak tempuh dan volume cut dan fill. Hal ini akan
terlihat pada alinemen vertikal.
Dari hasil pemilihan trase ini dapat disimpulkan bahwa untuk
memilih trase yang lebih ekonomis tidak dapat hanya berpedoman pada panjang trase.
Faktor lain yang ikut berpengaruh adalah besarnya pekerjaan tanah (cut dan
fill). Berdasarkan pertimbangan tersebut ditetapkan trase rencana dengan medan
yang relatif tidak memerlukan pekerjaan tanah yang besar dan jarak yang tidak
terlalu panjang. Pemilihan trase didasarkan pada trial dan
error.
3.1 Perhitungan trase
Langkah – langkah pencarian trase dilakukan sebagai berikut :
Trase jalan
dari titik 3 ke titik 1 seperti di peta transis :
1.
Titik 2 ( x =
785600 , y = 668000 ) ke titik PI1 (x = 786082,
y = 668448)
2.
Titik PI1(x = 786082, y = 668448) ke titik PI2 ( x = 786458,
y = 668208 )
3.
Titik PI2 ( x = 786458,
y = 668208 )ke titik PI3
( x = 786691
, y = 668116 )
4.
Titik PI3(
x = 786691 , y = 668116 ) ke titik I ( x = 787000 ,
y = 668086 )
Perhitungan
jarak antara titik potong :
Titik B koordinat x = 785600 ; y = 668000
Titik PI1 koordinat x = 786082 ; y = 668448
Titik PI2 koordinat x = 786458 ; y = 668208
Titik PI3 koordinat x = 786691 ; y = 668116
Titik 3 koordinat x = 787000 ; y = 668086
d2 – PI1 =
=
= 658,049 m
d PI1 – PI2 =
=
= 446,067 m
d PI2 – PI3 =
=
= 250,505 m
d PI3 – 3 =
=
= 310,453 m
Sudut Azimut masing-masing titik
perpotongan
Sudut
Azimut = arc tan
Δ
PI1 =
=
=
75,456 ˚≈ 76 ͦ
Δ
PI2 =
=
= 11,003˚ ≈ 11 ͦ
Δ
PI3 =
=
= 16,001˚ ≈ 16 ͦ
Menentukan kemiringan jalan
Titik B ke titik PI1
§ Elevasi muka
tanah B : 258,300
§ Elevasi muka
tanah PI1 : 267,600
§ Jarak titik B
– PI1 : 658,049 m
i
(B – PI1) =
% = 1,413 % < 10 %(aman)
Titik PI1 ke titik PI2
§ Elevasi muka
tanah PI1 : 267,600
§ Elevasi muka
tanah PI2 : 267,780
§ Jarak titik
PI1 – PI2 :
446,067 m
i (PI1
– PI2) =
% = 0,040 % < 10 %
(aman)
Titik PI2 ke titik PI3
§ Elevasi muka
tanah PI2 : 267,780
§ Elevasi muka
tanah PI3 : 268,300
§ Jarak titik
PI2 – PI3 :
250,505 m
i (PI2
– PI3) =
% = 0,208 % < 10 %
(aman)
Titik PI3 ke titik 3
§ Elevasi muka
tanah PI3 : 268,300
§ Elevasi muka
tanah I : 265
§ Jarak titik
PI3 – I :
310,453 m
i (PI3
– 3) =
% = -1,063 % <
10 % (aman)
Titik K1
§ Elevasi muka tanah = 258,3
§ Elevasi muka jalan = 258,3+(0,014
30)
= 258,724 m
§ Dengan demikian ada timbunan sebesar
= 258,724 – 258,3
= 0,424m <8 m (aman)
Titik K2
§ Elevasi muka tanah = 260
§ Elevasi muka jalan = 258,724+(0,014
42)
= 259,318 m
§ Dengan demikian ada galian
sebesar = 260-259,318
= 0,682 m <4 m (aman)
Titik K3
§ Elevasi muka tanah = 261
§ Elevasi muka jalan = 259,318+(0,014
42)
= 259,911 m
§ Dengan demikian ada galian
sebesar = 261-259,911
= 1,089 m <4 m (aman)
Titik K4
§ Elevasi muka tanah = 262
§ Elevasi muka jalan = 259,911+(0,014
42)
= 260,505 m
§ Dengan demikian ada galian
sebesar = 262-260,505
= 1,495 m <4 m (aman)
Titik K5
§ Elevasi muka tanah = 263
§ Elevasi muka jalan = 260,505+(0,014
44)
= 261,127 m
§ Dengan demikian ada galian
sebesar = 263-261,127
= 1,873 m <4 m (aman)
Titik K6
§ Elevasi muka tanah = 264
§ Elevasi muka jalan = 261,127+(0,014
65)
= 262,045m
§ Dengan demikian ada galian
sebesar = 264 – 262,045
= 1,955 m <4 m(aman)
Titik K7
§ Elevasi muka tanah = 265
§ Elevasi muka jalan = 262,045 + (0,014
80)
= 263,176 m
§ Dengan demikian ada galian
sebesar = 265-263,176
= 1,824 m <4 m (aman)
Titik K8
§ Elevasi muka tanah = 266
§ Elevasi muka jalan = 263,176 + (0,014
110)
= 264,730 m
§ Dengan demikian ada galian
sebesar = 266-264,730
= 1,270 m <4 m (aman)
Titik K9
§ Elevasi muka tanah = 267
§ Elevasi muka jalan = 264,730+(0,014
90)
= 266,002 m
§ Dengan demikian ada galian sebesar = 267 - 266,002
= 0,998 m <4 m (aman)
Titik K10
§ Elevasi muka tanah = 267,6
§ Elevasi muka jalan = 267,6 - (0,0004
120)
= 267,648 m
§ Dengan demikian ada galian sebesar = 267,648 – 267,6
= 0,048 m <8 m (aman)
Titik K11
§ Elevasi muka tanah = 268
§ Elevasi muka jalan = 267,648+(0,0004
91)
= 267,684 m
§ Dengan demikian ada galian sebesar = 268 – 267,684
= 0,316 m <4 m (aman)
Titik K12
§ Elevasi muka tanah = 268
§ Elevasi muka jalan = 267,684+(0,0004
248)
= 267,784 m
§ Dengan demikian ada galian sebesar = 268 – 267,784
= 0,216 m <4 m (aman)
Titik K13
§ Elevasi muka tanah = 267,78
§ Elevasi muka jalan = 267,78 (0,002
110)
= 268,009 m
§ Dengan demikian ada timbunan sebesar
= 268,009 – 267,78
= 0,229 m <8 m (aman)
Titik K14
§ Elevasi muka tanah = 268
§ Elevasi muka jalan = 268,009+(0,002
70)
= 268,154 m
§ Dengan demikian ada timbunan sebesar
= 268,154 - 268
= 0,154 m <8 m (aman)
Titik K15
§ Elevasi muka tanah = 268,3
§ Elevasi muka jalan = 268,3+(-0,011
184)
= 266,334 m
§ Dengan demikian ada galian sebesar = 268,3–266,334
= 1,956 m <4 m (aman)
Titik K16
§ Elevasi muka tanah = 268
§ Elevasi muka jalan = 266,334+(-0,011
55)
= 265,761m
§ Dengan demikian ada galian sebesar = 268– 265,761
= 2,239 m <4 m (aman)
Titik K17
§ Elevasi muka tanah = 267
§ Elevasi muka jalan = 265,761+(0,011
128)
= 264,404 m
§ Dengan demikian ada galian sebesar = 267
– 264,404
= 2,596 m <4 m (aman)
Titik K18
§ Elevasi muka tanah = 266
§ Elevasi muka jalan = 264,404+(-0,0011
56)
= 263,811 m
§ Dengan demikian ada galian sebesar = 266
– 263,811
= 2,189 m <4 m (aman)
Titik 3
§ Elevasi muka tanah = 265
§ Elevasi muka jalan = 263,811+(-0,0011
72)
= 263,048 m
§ Dengan demikian ada galian sebesar = 265–
263,048
= 1,952 m <4 m (aman)
Dari nilai-nilai tersebut, maka digambarkan sketsa lintasan berdasarkan
kemiringan lintasan dan permukaan tanah.
Dari sketsa lintasan jalan tersebut, terlihat bahwa pada bagian B – PI1 galian, dari PI1
ke PI2 galian dan timbunan, dari PI2 ke PI3 timbunan dan dari PI3 ke 1 terletak pada bagian galian. Mencermati
luas bagian timbunan dan galian sepanjang lintasan jalan kelihatan bahwa luas
bagian galian lebih besar dari
jumlah luas bagian timbunan. Oleh karena itu perlu diusahakan pengurangan
bagian galian. Hal tersebut
dilakukan dengan menaikkan permukaan jalan pada titik tertentu pada trase. Berdasarkan elevasi permukaan jalan tersebut dapat dicari kemiringan
masing-masing penggal jalan sebagai berikut:
v
Titik B ke titik 8
§ Elevasi muka tanah B : 258,3
§ Elevasi muka tanah 8 : 264
i (B - 8) =
% = +2,151 % < 10 %(aman)
v
Titik K8 ke titik K10
§ Elevasi muka tanah 8 : 264
§ Elevasi muka tanah PI1 : 266
i (8 – 10) =
% =+1,053 % < 10 %
(aman)
v
Titik K10 ke titik PI1
§ Elevasi muka tanah 10 : 266
§ Elevasi muka tanah PI1 : 267,6
i (10 – PI1)
=
% = +0,761 % < 10 %
(aman)
v
Titik PI1 ke titik PI3
§ Elevasi muka tanah PI2 : 267,6
§ Elevasi muka tanah PI3 : 268,3
i (PI1
– PI3) =
% = +0,099 % < 10 %
(aman)
v
Titik PI3 ke titik K17
§ Elevasi muka tanah PI3 : 268,3
§ Elevasi muka tanah K24 : 267
i (PI3
– K17) =
% = -0,71 % < 10
% (aman)
v
Titik K17 ke titik 3
§ Elevasi muka tanah K17 : 267
§ Elevasi muka tanah 1 : 265
i (K17 – 3) =
% = -1,563 % <
10 % (aman)
Dari
lintasan jalan baru, dapat dicari ketinggian (elevasi) muka jalan pada
masing-masing titik kritis.
Titik K1
§ Elevasi muka tanah = 258,3
§ Elevasi muka jalan = 258,3+(0,02151
30)
= 258,945 m
§ Dengan demikian ada timbunan sebesar
= 258,945 – 258,3
= 0,645m <8 m (aman)
Titik K2
§ Elevasi muka tanah = 260
§ Elevasi muka jalan = 258,724+(0,02151
42)
= 259,627 m
§ Dengan demikian ada galian
sebesar = 260-259,627
= 0,373 m <4 m (aman)
Titik K3
§ Elevasi muka tanah = 261
§ Elevasi muka jalan = 259,318+(0,02151
42)
= 260,221m
§ Dengan demikian ada galian
sebesar = 261-260,221
= 0,779 m <4 m (aman)
Titik K4
§ Elevasi muka tanah = 262
§ Elevasi muka jalan = 259,911+(0,02151
42)
= 260,814 m
§ Dengan demikian ada galian
sebesar = 262-260,814
= 1,185 m <4 m (aman)
Titik K5
§ Elevasi muka tanah = 263
§ Elevasi muka jalan = 260,505+(0,02151
44)
= 261,451 m
§ Dengan demikian ada galian
sebesar = 263-261,451
= 1,549 m <4 m (aman)
Titik K6
§ Elevasi muka tanah = 264
§ Elevasi muka jalan = 261,127+(0,02151
65)
= 262,525m
§ Dengan demikian ada galian
sebesar = 264 – 262,525
= 1,475
m <4 m(aman)
Titik K7
§ Elevasi muka tanah = 265
§ Elevasi muka jalan = 262,045 + (0,02151
80)
= 263,766 m
§ Dengan demikian ada galian
sebesar = 265-263,766
= 1,234 m <4 m (aman)
Titik K8
§ Elevasi muka tanah = 266
§ Elevasi muka jalan = 263,176 + (0,01053
110)
= 264,334 m
§ Dengan demikian ada galian
sebesar = 266-264,334
= 1,666 m <4 m (aman)
Titik K9
§ Elevasi muka tanah = 267
§ Elevasi muka jalan = 264,730+(0,01053
90)
= 265,677 m
§ Dengan demikian ada galian sebesar = 267 – 265,667
= 1,323m <4 m (aman)
Titik K10
§ Elevasi muka tanah = 267,6
§ Elevasi muka jalan = 267,6 + (0,00761
120)
= 268,513 m
§ Dengan demikian ada timbunan sebesar
= 268,513-267,6
= 0,913 m <8 m (aman)
Titik K11
§ Elevasi muka tanah = 268
§ Elevasi muka jalan = 267,648+(0,00761
91)
= 268,341 m
§ Dengan demikian ada timbunan sebesar
= 268,341-268
= 0,341 m <4 m (aman)
Titik K12
§ Elevasi muka tanah = 268
§ Elevasi muka jalan = 267,684+(0,00099
248)
= 267,929 m
§ Dengan demikian ada galian sebesar = 268 – 267,784
= 0,06 m <4 m (aman)
Titik K13
§ Elevasi muka tanah = 267,78
§ Elevasi muka jalan = 267,78 + (0,00099
110)
= 267,889 m
§ Dengan demikian ada timbunan sebesar
= 267,889 – 267,78
= 0,109 m <8 m (aman)
Titik K14
§ Elevasi muka tanah = 268
§ Elevasi muka jalan = 268,009+(0,00099
70)
= 268,078 m
§ Dengan demikian ada timbunan sebesar
= 268,078 - 268
= 0,078 m <8 m (aman)
Titik K15
§ Elevasi muka tanah = 268,3
§ Elevasi muka jalan = 268,3+(0,00099
184)
= 268,466 m
§ Dengan demikian ada timbunan sebesar
= 268,446-268,3
= 0,166 m <8 m (aman)
Titik K16
§ Elevasi muka tanah = 268
§ Elevasi muka jalan = 266,334+(0,00099
55)
= 266,388m
§ Dengan demikian ada galian sebesar = 268– 266,388
= 1,612 m <4 m (aman)
Titik K17
§ Elevasi muka tanah = 267
§ Elevasi muka jalan = 265,761-(0,00761
128)
= 264,787 m
§ Dengan demikian ada galian sebesar = 267
– 264,787
= 2,213 m <4 m (aman)
Titik K18
§ Elevasi muka tanah = 266
§ Elevasi muka jalan = 264,404-(0,01563
56)
= 263,529 m
§ Dengan demikian ada galian sebesar = 266
– 263,529
= 2,471 m <4 m (aman)
Titik 3
§ Elevasi muka tanah = 265
§ Elevasi muka jalan = 263,811-(0,01563
72)
= 262,686 m
§ Dengan demikian ada galian sebesar = 265–
262,686
= 2,314 m <4 m (aman)
Dengan adanya penyesuaian lintasan jalan tersebut, maka bidang galian dan
timbunan dianggap seimbang.