Banjir melanda Aceh Utara
Aceh Utara: Akibat hujan terus menerus, sedikitnya lima kecamatan di Kabupaten Aceh Utara, Aceh, sejak tiga hari tetakhir terendam banjir. Ratusan rumah warga terendam dan aktivitas perekonomian warga setempat terganggu.
Pantauan Media Indonesia, Minggu (21/12), lima lokasi yang terendam banjir tersebut adalah Kecamatan Matangkuli, Lhok Sukon, Langkahan, Cot Girek, dan Kecamatan Tanah Jambo Aye. Ketinggian air berkisar 50 cm hingga 1 meter.
Di Kecamatan Matangkuli, misalnya, banjir merendam Desa Lawang, Alue Thoe. Tajoeng Tengku Ali, dan Desa Siren. Untuk menghindari kemungkinan yang lebih buruk, warga Desa Lawang Matangkuli menyelamatkan diri ke tempat lebih tinggi seperti tanggul irigasi dan balai desa.
Rumah mereka juga teremdam sehingga binatang piaraan harus ikut diungsikan ke tanggul irigasi.
"Ini kawasan langganan banjir setiap musim hujan. Banyak warga di Desa Lawang pindah rumah ke kawasan lain untuk menghindari banjir," kata Bustami, tokoh masyarakat Desa Lawang.
Adapun di Kecamatan Langkahan, banjir merendam Desa Leubok Pusaka, Bidari, Tanoh Mirah, dan Bina Baru. Di Desa Leubok Pusaka, sebanyak 200 warga mengungsi. Mereka harus diangkut dengan perahu karet oleh relawan kebencanaan.
Banjir paling parah terjadi di Desa Bina Baru. Jalur masuk ke lokasi itu terendam hingga dua meter sehingga warga terkurung. Mereka sulit keluar dari desa itu yang terisolir. Apalagi fasilitas warga sangat terbatas. Mereka tidak memiliki perahu untuk keluar.
Sekarang mereka bertahan atau mengungsi di berberapa titik yang lebih tinggi. Mereka membuka dapur umum di lokasi pengungsian.
Sementara itu, hujan masih terjadi di Aceh Utara. Dikhawatirkan, rendaman banjir meluas ke kawasan laing sehingga bisa mengganggu perekonomian warga.