Headlines
Published On:Sabtu, 14 Januari 2012
Posted by azhar lizaraju

Permusuhan Yahudi Terhadap Islam dalam Sejarah

Permusuhan Yahudi terhadap Islam
sudah terkenal dan ada sejak dahulu
kala. Dimulai sejak dakwah
Rasulullah shallallahu ’alaihi wa
sallam dan mungkin juga
sebelumnya bahkan sebelum
kelahiran beliau. Hal ini mereka
lakukan karena khawatir dari
pengaruh dakwah islam yang akan
menghancurkan impian dan
rencana mereka. Namun dewasa ini
banyak usaha menciptakan opini
bahwa permusuhan yahudi dan
islam hanyalah sekedar perebutan
tanah dan perbatasan Palestina dan
wilayah sekitarnya, bukan
permasalahan agama dan sejarah
kelam permusuhan yang mengakar
dalam diri mereka terhadap agama
yang mulia ini.
Padahal pertarungan kita dengan
Yahudi adalah pertarungan
eksistensi, bukan persengkataan
perbatasan. Musuh-musuh islam
dan para pengikutnya yang bodoh
terus berupaya membentuk opini
bahwa hakekat pertarungan dengan
Yahudi adalah sebatas pertarungan
memperebutkan wilayah, persoalan
pengungsi dan persoalan air. Dan
bahwa persengketaan ini bisa
berakhir dengan (diciptakannya
suasana) hidup berdampingan
secara damai, saling tukar
pengungsi, perbaikan tingkat hidup
masing-masing, penempatan
wilayah tinggal mereka secara
terpisah-pisah dan mendirikan
sebuah Negara sekuler kecil yang
lemah dibawah tekanan ujung-
ujung tombak zionisme, yang
kesemua itu (justeru) menjadi
pagar-pagar pengaman bagi Negara
zionis. Mereka semua tidak mengerti
bahwa pertarungan kita dengan
Yahudi adalah pertarungan lama
semenjak berdirinya Negara islam
diMadinah dibawah kepemimpinan
utusan Allah bagi alam semesta
yaitu Muhammad shallallahu ’alaihi
wa sallam
Demikianlah permusuhan dan usaha
mereka merusak Islam sejak
berdirinya Negara islam bahkan
sejak Rasulullah shallallahu ’alaihi wa
sallam hijrah ke Madinah sampai
saat ini dan akan berlanjut terus.
Walaupun tidak tertutup
kemungkinan mereka punya usaha
dan upaya memberantas islam
sejak kelahiran beliau n . hal ini dapat
dilihat dalam pernyataan pendeta
Buhairoh terhadap Abu Thalib dalam
perjalanan dagang bersama beliau
diwaktu kecil. Allah Ta’ala telah jelas-
jelas menerangkan permusuhan
Yahudi dalam firmanNya:
Sesungguhnya kamu dapati orang-
orang yang paling keras
permusuhannya terhadap orang-
orang yang beriman ialah orang-
orang Yahudi dan orang-orang
musyrik. (Qs. 5:82)
Melihat demikian panjangnya
sejarah dan banyaknya bentuk
permusuhan Yahudi terhadap Islam
dan Negara Islam, maka kami
ringkas dalam 3 marhalah;
Marhalah pertama:
Upaya Yahudi dalam
menghalangi dakwah Islam di
masa awal perkembangan
dakwah islam dan cara mereka
dalam hal ini.
Diantara upaya Yahudi dalam
menghalangi dakwah Islam di
masa-masa awal perkembangannya
adalah:
1. Pemboikotan (embargo)
Ekonomi : Kaum muslimin ketika
awal perkembangan islam di
Madinah sangat lemah
perekonomiannya. Kaum muhajirin
datang ke Madinah tidak membawa
harta mereka dan kaum Anshor
yang menolong mereka pun
bukanlah pemegang perekonomian
Madinah. Oleh karena itu Yahudi
menggunakan kesempatan ini untuk
menjauhkan kaum muslimin dari
agama mereka dan melakukan
embargo ekonomi. Para pemimpin
Yahudi enggan membantu
perekonomian kaum muslimin dan
ini terjadi ketika Rasulullah shallallahu
’alaihi wa sallam mengutus Abu
Bakar menemui para pemimpin
Yahudi untuk meminjam dari
mereka harta yang digunakan untuk
membantu urusan beliau dan
berwasiat untuk tidak berkata kasar
dan tidak menyakiti mereka bila
mereka tidak memberinya. Ketika
Abu Bakar masuk Bait Al Midras
(tempat ibadah mereka) mendapati
mereka sedang berkumpul dipimpin
oleh Fanhaash –tokoh besar bani
Qainuqa’- yang merupakan salah
satu ulama besar mereka
didampingi seorang pendeta yahudi
bernama Asy-ya’. Setelah Abu Bakar
menyampaikan apa yang
dibawanya dan memberikan surat
Rasulullah shallallahu ’alaihi wa
sallam kepadanya. Maka ia
membaca sampai habis dan berkata:
Robb kalian butuh kami bantu! Tidak
hanya sampai disini saja, bahkan
merekapun enggan menunaikan
kewajiban yang harus mereka
bayar, seperti hutang, jual beli dan
amanah kepada kaum muslimin.
Berdalih bahwa hutang, jual beli dan
amanah tersebut adanya sebelum
islam dan masuknya mereka dalam
islam menghapus itu semua. Oleh
karena itu Allah berfirman:Di antara
Ahli Kitab ada orang yang yang jika
kamu mempercayakan kepadanya
harta yang banyak, dikembalikannya
kepadamu; dan di antara mereka
ada orang yang jika kamu
mempercayakan kepadanya satu
dinar, tidak dikembalikannya
kepadamu, kecuali jika kamu selalu
menagihnya. Yang demikian itu
lantaranmereka mengatakan:”Tidak
ada dosa bagi kami terhadap orang-
orang ummi. Mereka berkata dusta
terhadap Allah, padahal mereka
mengetahui. (Qs. 3:75)
2. Membangkitkan fitnah dan
kebencian: Yahudi dalam upaya
menghalangi dakwah islam
menggunakan upaya menciptakan
fitnah dan kebencian antar sesama
kaum muslimin yang pernah ada di
hati penduduk Madinah dari Aus dan
Khodzraj pada masa jahiliyah.
Sebagian orang yang baru masuk
islam menerima ajakan Yahudi,
namun dapat dipadamkan oleh
Rasulullah shallallahu ’alaihi wa
sallam . diantaranya adalah kisah
yang dibawakan Ibnu Hisyam
dalam Siroh Ibnu Hisyam (2/588)
ringkas kisahnya: Seorang Yahudi
bernama Syaas bin Qais mengutus
seorang pemuda Yahudi untuk
duduk dan bermajlis bareng dengan
kaum Anshor, kemudian
mengingatkan mereka tentang
kejadian perang Bu’ats hingga terjadi
pertengkaran dan mereka keluar
membawa senjata-senjata masing-
masing. Lalu hal ini sampai pada
Rasulullah shallallahu ’alaihi wa
sallam. maka beliau shallallahu ’alaihi
wa sallam segera berangkat
bersama para sahabat muhajirin
menemui mereka dan bersabda: 
“Wahai
kaum muslimin alangkah
keterlaluannya kalian, apakah (kalian
mengangkat) dakwah jahiliyah
padahal aku ada diantara kalian
setelah Allah tunjuki kalian kepada
Islam dan muliakan kalian,
memutus perkara Jahiliyah dan
menyelamatkan kalian dari
kekufuran dengan Islam serta
menyatukan hati-hati kalian.” Lalu
mereka sadar ini adalah godaan
syetan dan tipu daya musuh
mereka, sehingga mereka
mengangis dan saling rangkul
antara Aus dan Khodzroj. Lalu
mereka pergi bersama Rasulullah
shallallahu ’alaihi wa sallam dengan
patuh dan taat yang penuh. Lalu
Allah turunkan firmanNya:
Katakanlah: ”Hai Ahli Kitab, mengapa
kamu ingkari ayat-ayat Allah,
padahal Allah Maha Menyaksikan apa
yang kamu kerjakan. Katakanlah:”Hai
Ahli Kitab, mengapa kamu
menghalang-halangi dari jalan Allah
orang-orang yang telah beriman,
kamu menghendakinya menjadi
bengkok, padahal kamu
menyaksikan.” Allah sekali-kali tidak
lalai dari apa yang kamu kerjakan.
(Qs. 3:99)
3. Menyebarkan keraguan pada diri
kaum muslimin : Orang Yahudi
berusaha memasukkan keraguan di
hati kaum muslimin yang masih
lemah imannya dengan
melontarkan syubhat-syubhat yang
dapat menggoyahkan kepercayaan
mereka terhadap islam. Hal ini
dijelaskan Allah dalam firmanNya:
Segolongan (lain) dari Ahli Kitab
berkata (kepada sesamanya):
“Perlihatkanlah (seolah-olah) kamu
beriman kepada apa yang
diturunkan kepada orang-orang
beriman (sahabat-sahabat Rasul)
pada permulaan siang dan ingkarilah
ia pada akhirnya, supaya mereka
(orang-orang mu’min) kembali
(kepada kekafiran). (Qs. 3:72). Ibnu
Katsir menjelaskan ayat ini dengan
pernyataan: Ini adalah tipu daya
yang mereka inginkan untuk
merancukan perkara agama islam
kepada orang-orang yang lemah
imannya. Mereka sepakat
menampakkan keimanan di pagi
hari (permulaan siang) dan sholat
subuh bersama kaum muslimin.
Lalu ketika diakhir siang hari (sore
hari) mereka murtad dari agama
Islam agar orang-orang bodoh
menyatakan bahwa mereka keluat
tidak lain karena adanya kekurangan
dan aib dalam agama kaum
muslimin.
4. Memata-matai kaum Muslimin:
Ibnu Hisyam menjelaskan adanya
sejumlah orang Yahudi yang
memeluk Islam untuk memata-
matai kaum muslimin dan
menukilkan berita Rasulullah
shallallahu ’alaihi wa sallam dan
yang ingin beliau lakukan kepada
orang Yahudi dan kaum musyrikin,
diantaranya: Sa’ad bin Hanief, Zaid
bin Al Lishthi, Nu’maan bin Aufa bin
Amru dan Utsmaan bin Aufa serta
Rafi’ bin Huraimila’. Untuk
menghancurkan tipu daya ini Allah
berfirman:Hai orang-orang yang
beriman, janganlah kamu ambil
menjadi teman kepercayaan orang-
orang yang di luar kalanganmu
(karena) mereka tidak henti-hentinya
(menimbulkan) kemudharatan
bagimu. Mereka menyukai apa yang
menyusahkan kamu. Telah nyata
kebencian dari mulut mereka, dan
apa yang disembunyikan oleh hati
mereka lebih besar lagi. Sungguh
telah Kami terangkan kepadamu
ayat-ayat (Kami), jika kamu
memahaminya. Beginilah kamu,
kamu menyukai mereka, padahal
mereka tidak menyukai kamu, dan
kamu beriman kepada kitab-kitab
semuanya. Apabila mereka
menjumpai kamu, mereka
berkata:”Kami beriman”; dan apabila
mereka menyendiri, mereka
menggigit ujung jari lantaran marah
bercampur benci terhadap kamu.
Katakanlah (kepada mereka):”Marilah
kamu karena kemarahanmu itu”.
Sesungguhnya Allah mengetahui
segala isi hati. (Qs. 3:118-119)
5. Usaha memfitnah Rasulullah
shallallahu ’alaihi wa sallam :
Orang Yahudi tidak pernah henti
berusaha memfitnah Rasulullah
shallallahu ’alaihi wa sallam,
diantaranya adalah kisah yang
disampaikan Ibnu Ishaaq bahwa
beliau berkata: Ka’ab bin Asad, Ibnu
Shaluba, Abdullah bin Shurie dan
Syaas bin Qais saling berembuk dan
menghasilkan keputusan berangkat
menemui Rasulullah shallallahu
’alaihi wa sallam untuk memfitnah
agama beliau. Lalu mereka
menemui Rasulullah shallallahu
’alaihi wa sallam dan berkata: Wahai
Muhammad engkau telah tahu kami
adalah ulama dan tokoh terhormat
serta pemimpin besar Yahudi,
Apabila kami mengikutimu maka
seluruh Yahudi akan ikut dan tidak
akan menyelisihi kami. Sungguh
antara kami dan sebagian kaum
kami terjadi persengketaan. Apakah
boleh kami berhukum kepadamu
lalu engkau adili dengan
memenangkan kami atas mereka?
Maka Rasulullah shallallahu ’alaihi wa
sallam enggan menerimanya. Lalu
turunlah firman Allah: Dan
hendaklah kamu memutuskan
perkara diantara mereka menurut
apa yang diturunkan Allah, dan
janganlah kemu mengikuti hawa
nafsu mereka. Dan berhati. hatilah
kamu terhadap mereka, supaya
mereka tidak memalingkan kamu
dari sebagian apa yang telah
diturunkan Allah kepadamu. Jika
mereka berpaling (dari hukum yang
telah diturunkan Allah), maka
ketahuilah bahwa sesungguhnya
Allah menghendaki akan
menimpakan musibah kepada
mereka disebabkan sebagian dosa-
dosa mereka. Dan sesungguhnya
kebanyakan manusia adalah orang-
orang yang fasik. (Qs. 5:49)

Semua usaha mereka ini gagal total
dihadapan Rasulullah shallallahu
’alaihi wa sallam dan Allah
membalas makar mereka ini dengan
menimpakan kepada mereka
kerendahan dan kehinaan.
Marhalah kedua:
Masa perang senjata antara
Yahudi dan Muslimin di zaman
Rasulullah shallallahu ’alaihi wa
salla m.
Orang Yahudi tidak cukup hanya
membuat keonaran dan fitnah
kepada kaum muslimin semata
bahkan merekapun menampakkan
diri bergabung dengan kaum
musyrikin dengan menyatakan
permusuhan yang terang-terangan
terhadap islam dan kaum muslimin.
Namun Rasulullah shallallahu ’alaihi
wa sallam tetap menunggu sampai
mereka melanggar dan
membatalkan perjanjian yang
pernah dibuat diMadinah. Ketika
mereka melanggar perjanjian
tersebut barulah Rasulullah
shallallahu ’alaihi wa sallam
melakukan tindakan militer untuk
menghadapi mereka dan
mengambil beberapa keputusan
untuk memberikan pelajaran kepada
mereka. Diantara keputusan penting
tersebut adalah:
1. Pengusiran Bani Qainuqa’
2. Pengusiran bani Al Nadhir
3. Perang Bani Quraidzoh
4. Penaklukan kota Khaibar
Setelah terjadinya hal tersebut maka
orang Yahudi terusir dari jazirah
Arab.
Marhalah ketiga:
Tipu daya dan makar mereka
terhadap islam setelah wafat
Rasulullah shallallahu ’alaihi wa
sallam.
Orang Yahudi memandang tidak
mungkin melawan Islam dan kaum
muslimin selama Rasulullah
shallallahu ’alaihi wa sallam masih
hidup. Ketika Rasulullah shallallahu
’alaihi wa sallam wafat, orang
Yahudi melihat adanya kesempatan
untuk membuat makar kembali
terhadap Islam dan muslimin.
Mereka mulai merencanakan dan
menjalankan tipu daya mereka
untuk memalingkan kaum muslimin
dari agamanya. Namun tentunya
mereka lakukan dengan lebih baik
dan teliti dibanding sebelumnya.
Sebagian target mereka telah
terwujud dengan beberapa sebab
diantaranya:
1. Kaum muslimin kehilangan
Rasulullah shallallahu ’alaihi wa
sallam.
2. Orang Yahudi dapat mengambil
pelajaran dan pengalaman dari
usaha-usaha mereka terdahulu
sehingga dapat menambah hebat
makar dan tipu daya mereka.
3. Masuknya sebagian orang Yahudi ke
dalam Islam dengan tujuan
memata-matai kaum muslimin dan
merusak mereka dari dalam tubuh
kaum muslimin.
Memang berbicara tentang tipu daya
dan makar Yahudi kepada kaum
Muslimin sejak wafat Rasulullah
shallallahu ’alaihi wa sallam hingga
kini membutuhkan pembahasan
yang panjang sekali. Namun
rasanya cukup memberikan 3
contoh kejadian besar dalam sejarah
Islam untuk mengungkapkan
permasalahan ini. Yaitu:
1. Fitnah pembunuhan khalifah
UtsmanIni adalah awal keberhasilan
Yahudi dalam menyusup dan
merusak Islam dan kaum muslimin.
Tokoh yahudi yang bertanggung
jawab terjadinya peristiwa ini adalah
Abdullah bin Saba’ yang dikenal
dengan Ibnu Sauda’. Kisahnya
cukup masyhur dan ditulis dalam
kitab-kitab sejarah Islam.
2. Fitnah Maimun Al Qadaah dan
perkembangan sekte Bathiniyah.
Keberhasilan Abdullah bin Saba’
membuat fitnah di kalangan kaum
Muslimin dan mengajarkan
saba’isme membuat orang Yahudi
semakin berani. Sehingga belum
habis fitnah Sabaiyah mereka sudah
memunculkan tipu daya baru yang
dipimpin seorang Yahudi bernama
Maimun bin Dieshaan Al Qadaah
dengan membuat sekte Batiniyah di
Kufah tahun 276 H. Imam Al
Baghdadi menceritakan: Diatara
orang yang membangun sekte
Bathiniyah adalah Maimun bin
Dieshaan yang dikenal dengan Al
Qadaah seorang maula bagi Ja’far
bin Muhammad Al Shodiq yang
berasal dari daerah Al Ahwaaz dan
Muhammad bin Al Husein yang
dikenal dengan Dandaan. Mereka
berkumpul bersama Maimun Al
Qadah di penjara Iraaq lalu
membangun sekte Bathiniyah.Tipu
daya Yahudi ini terus berjalan dalam
bentuk yang beraneka ragam
sehingga sekte ini berkembang
menjadi banyak sekali sektenya
dalam kaum muslimin, sampai-
sampai menghalalkan pernikahan
sesama mahrom dan hilangnya
kewajiban syariat pada seseorang.
3. Penghancuran kekhilafahan Turki
Utsmani ditangan gerakan
Masoniyah dan akibat yang
ditimbulkan berupa perpecahan
kaum muslimin.Orang Yahudi
mengetahui sumber kekuatan kaum
muslimin adaalh bersatunya mereka
dibawah satu kepemimpinan dalam
naungan kekhilafahan Islamiyah.
Oleh karena mereka segera
berusaha keras meruntuhkan
kekhilafahan yang ada sejak zaman
Khulafa’ Rasyidin sampai berhasil
menghapus dan meruntuhkan
negara Turki Utsmaniyah. Orang
Yahudi memulai konspirasinya
dalam meruntuhkan Negara Turki
Utsmaniyah pada masa sultan
Murad kedua (tahun 834-855H) dan
setelah beliau pada masa sultan
Muhammad Al Faatih (tahun
855-886H) yang meningal diracun
oleh Thobib beliau seorang Yahudi
bernama Ya’qub Basya. Demikian
juga berhasil membunuh Sultan
Sulaiman Al Qanuni (tahun
926-974H) dan para cucunya yang
diatur oleh seorang Yahudi bernama
Nurbaanu. Konspirasi Yahudi ini
terus berlangsung di masa
kekhilafahan Utsmaniyah lebih dari
400 tahunan hingga runtuhnya di
tangan Mushthofa Ataturk.
Orang Yahudi dalam menjalankan
rencana tipu daya mereka
menggunakan kekuatan berikut ini:
1. Yahudi Al Dunamah. Diantara
tokohnya adalah Madhaat Basya dan
Mushthofa Kamal Ataturk yang
memiliki peran besar dan penting
dalam penghancuran kekhilafahan
Utsmaniyah.
2. Salibis Eropa yang sangat
membenci islam dan kaum
muslimin dengan melakukan
perjanjian kerjasama dengan
beberapa Negara eropa yaitu
Bulgaria, Rumania, Namsa, Prancis,
Rusia, Yunani dan Italia.
3. Organisasi bawah tanah/rahasia,
khususnya Masoniyah yang terus
berusaha merealisasikan tujuan dan
target Zionis.
Usaha-usaha Musthofa Kamal Basya
Ataturk dalam menghancurkan
kekhilafahan setelah berhasil
menyingkirkan sultan Abdulhamid
kedua adalah:
1. Pada awal November 1922 M ia
menghapus kesultanan dan
membiarkan kekhilafahan
2. Pada tanggal 18 November 1922M ia
mencopot Wahieduddin
Muhammad keenam dari
kekhilafahan.
3. Pada Agustus 1923 M ia mendirikan
Hizb Al Sya’b Al Jumhuriah (Partai
Rakyat Republik) dengan tokoh-
tokoh pentingnya kebanyakan dari
Yahudi Al Dunamah dan Masoniyah.
4. Pada tanggal 20 oktober 1923 M
Republik Turki diresmikan dan Al
Jum’iyah Al Wathoniyah (Organisasi
nasional) memilih Musthofa Kamal
sebagai presiden Turki.
5. Pada tanggal 2 Maret 1924 M
Kekhilafahan dihapus total.
Demikianlah sempurna sudah
keinginan orang-orang Yahudi untuk
menjadikan kekhilafahan sebagai
Negara sekuler yang dipimpin
seorang Yahudi yang berkedok
muslim.
Mudah-mudahan ringkas sejarah
permusuhan Yahudi ini dapat
bermanfaat bagi kita semua dan
dapat menjadi pelajaran bagi kaum
muslimin.
***
Penulis: Ustadz Khalid Syamhudi, Lc.

About the Author

Posted by azhar lizaraju on 00.25. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response

By azhar lizaraju on 00.25. Filed under . Follow any responses to the RSS 2.0. Leave a response

0 komentar for "Permusuhan Yahudi Terhadap Islam dalam Sejarah"

Leave a reply

Video

Flag Counter

teaser

mediabar

Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Blog Ini

    Arsip Blog